
Rokan Hulu, Selasa (7/10/2025) — Kasus kekerasan dalam rumah tangga kembali mengguncang masyarakat Rokan Hulu. Seorang anak perempuan menjadi korban penganiayaan oleh ayah tirinya hingga mengalami luka serius di bagian dagu dan mengeluarkan banyak darah.
Peristiwa memilukan ini bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan keterangan warga sekitar, anak tersebut sudah berulang kali menjadi korban kekerasan dari pelaku. Pihak RT dan RW sebelumnya sempat turun tangan melakukan mediasi secara kekeluargaan. Dalam kesempatan itu, pelaku telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun, janji tersebut kembali diingkari hingga akhirnya terjadi insiden penganiayaan pada Selasa pagi.
Dari informasi yang diperoleh, sebelum mengalami penganiayaan, korban diseret ke kamar mandi dan dipukuli hingga mengalami luka parah. Sang ibu yang berusaha melerai justru ikut menjadi korban kekerasan. Dalam keadaan panik, sang ibu meminta anaknya melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
Beruntung, warga sekitar segera bertindak cepat. Anak tersebut berhasil diselamatkan dan mendapat pertolongan dari tetangga. Saat ini, korban telah diamankan dan berada di bawah perlindungan Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Perempuan dan Anak (Germas PPA) Kabupaten Rokan Hulu untuk mendapatkan pendampingan serta penanganan lanjutan.
Ketua Germas PPA Kabupaten Rokan Hulu, Ririn Valentine, mengecam keras tindakan kekerasan terhadap anak tersebut dan menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus hingga tuntas.
“Kami sangat prihatin dan mengecam tindakan kekerasan ini. Korban saat ini sudah kami amankan dan mendapatkan perlindungan penuh dari Germas PPA. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait agar pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Ririn.
Ririn menambahkan, pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis dan pemulihan trauma kepada korban agar dapat kembali merasa aman dan pulih secara mental.
“Anak ini membutuhkan dukungan dan rasa aman. Kami pastikan pendampingan berkelanjutan akan diberikan hingga korban siap untuk kembali beraktivitas seperti anak-anak lainnya,” tambahnya.
Masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti kasus ini secara tegas agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk lebih peka terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan memastikan anak serta perempuan terlindungi dari segala bentuk kekerasan.