Pimpinan Bankriaukepri Gelar Konferensi Pers Terkait Perubahan Bank Konvensional Ke Bank Syariah

oleh -12 Dilihat

TOPIKMETRO.COM, PEKANBARU – Dalam menantikan segala persiapan untuk launching di penghujung prosesi konvensi dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah, Pimpinan Bankriaukepri  adakan konfrensi pers di gedung dang merdu Bankriaukepri lantai 14, jalan Sudirman Pekanbaru, pada 7 Juni 2022 sekira pukul 19.00 WIB.

Pada kesempatan tersebut Andi Buchari selaku Direktur Utama Bankriaukepri tampak hadir dan merangkap selaku moderator dan pemandu kegiatan konferensi pers tersebut. Dan Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Bapak Sutan Emir Hidayat dan Bapak Gandhi selaku Tim Pemantau Program dan Kinerja Sekretariat Keuangan Bank Syariah. pada kesempatan ini juga Direktur BankriauKepri di dampingi Direktur Operasional Said Syamsuri, Direktur Kredit dan Syariah Tengkoe Irawan serta Jajaran Bankriaukepri lainnya.

Direktur Utama Bankriaukepri, Andi Buchari dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihak Bankriaukepri sudah menyiapkan segala sesuatunya dalam prosesi pemindahan dari bank konvensional menjadi Bank Syariah tinggal paripurna DPRD saja.

“Banyak pihak bertanya kepada saya kapan launching Bankriaukepri menjadi Bank Syariah, sebenarnya kami sudah memiliki tanggal peresmiannya, yaitu tetap akan launching di bulan Juni 2022 ini,” ungkap direktur utama BRK Pak Andi.
.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Bapak Sutan Emir Hidayat dalam sambutannya mengatakan bahwa potensi dan kelayakan dalam pelaksanaan ekonomi syariah serta sistem’ ekonomi syariah diriau. Ekonomi dan keuangan syariah ini bukanlah sebuah fenomena yang bukan saja di tataran propinsi namun  sudah global dan juga bukan saja untuk kaum muslim saja,, namun sudah menjadi arus perekonomian yang inklusif baik muslim maupun non muslim.

“Data terakhir yang saya miliki, nilai konsumsi produk jasa halal di dunia itu berkisar 2,02 triliun US Dollar, memang kalau dibandingkan dengan ekonomi konvensional tidak ada apa apanya, namun 2,02 triliun, suatu bisnis jika digarap itu cukup baik,” ungkap Emir Hidayat.

Emir Hidayat juga menambahkan bahwa sekitar 10% total konsumsi dunia itu, sekitar 218 miliar US Dollar, lebih dari (10%), ternyata dari Indonesia sebagai konsumen, justru yang akan kita dorong agar Indonesia sebagai produsen.

“Disinilah kita melihat peluang Indonesia itu cukup besar untuk menjadi produsen. Jangankan pasar global pasar domestiknya saja sudah sebesar itu,” ucapnya.

Tim Pemantau Program dan Kinerja Sekretariat Keuangan Bank Syariah.Bapak Gandhi menjelaskan bahwa pihaknya hanya memonitoring dan memastikan bahwa program program yang diawali rapat pleno pertama sudah dipersiapkan untuk mencapai syariah tersebut. (64n).

.