Rokanhulu, Topikmetro.com – Keberhasilan atas komitmen pelaksanaan Program Bangga Kencana di Negeri Seribu Suluk, akhirnya berbuah Penghargaan Manggala Karya Kencana.
Melansir Media Center Diskominfo Rohul, Rabu (6/7), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, Hj Peni Herawati Sukiman mengatakan, buah keberhasilan itu karena terwujudnya kerjasama yang solid dan dukungan Bupati Rohul, OPD dan seluruh anggota TP PKK Rohul.
Hj Peni Herawati Sukiman menerima penghargaan Manggala Karya Kencana yang akan diserahkan langsung Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Selasa (12/7), di Hotel Santika Dyandra, Medan, Sumatera Utara.
Penyerahan Piagam Penghargaan ini bersempena Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXIX yang dipusatkan di Kota Medan. Penyerahan Piagam Penghargaan MKK itu sesuai dengan Surat Keputusan BKKBN Nomor: 81/Kep/G2/2022.
Hj Peni Herawati Sukiman mengucapkan puji syukur atas penghargaan Manggala Karya Kencana yang diberikan oleh BKKBN Pusat.
“Alhamdulillah hari ini saya menerima piagam penghargaan Manggala Karya Kencana ini. Sebagai bukti pengakuan resmi dari Pemerintah Pusat melalui BKKBN atas berbagai upaya yang telah kita lakukan bersama Pemkab dan TP PKK Rohul dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga, pemenuhan gizi anak sebagai upaya menurunkan angka Stunting di Rohul,” ungkap Hj Peni Herawati.
Saat didampingi Bupati H Sukiman, Peni Herawati juga mengungkapkan, di Riau hanya Kabupaten Rohul bersama Inhil yang meraih penghargaan Manggala Karya Kencana.
Dengan torehan prestasi ini dirinya mengaku akan menjadikan spirit dan motivasi untuk meningkatkan semangat TP PKK Rohul dalam melaksanakan Program 10 PKK untuk meningkatkan pembangunan keluarga dan menurunkan angka Stunting sesuai target Nasional.
Ke depannya, sambung Bunda PAUD Rohul ini, selain meningkatkan program pembangunan keluarga, dia juga bercita-cita menurunkan angka prevalensi Stunting di Rohul sesuai target Nasional tahun 2024 sebesar 14 persen.
Untuk menurunkan angka Stunting, Hj Peni mengaku melalui kunjungan-kunjungan di desa lokasi focus (lokus) Stunting, kerap memberikan edukasi dan sosialisasi dengan merangkul bidan desa.
Selain itu, rutin melakukan penimbangan anak-anak usia dini di Posyandu dan memberikan makanan tambahan bergizi.(j.nst)