TOPIKMETRO.COM,PANGKALAN KURAS– PT Musim Mas menggelar sosialisasi upaya pencegahan dan pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di areal perusahaan PT Musim Mas serta penyerahan Reward Masyarakat Bebas Api (MBA) dan Reward Masyarakat Bebas Perambahan Areal Konservasi (MBPAK) di PT Musim Mas Desa Batang Kulim Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
Sosialisasi upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran Lahan dan Hutan dilaksanakan bekerjasama dengan BPBD Pelalawan, Kecamatan Pangakalan Kuras, Kecamatan Pangkalan Lesung, Lurah & Desa sekitar konsesi PT Musim Mas, Masyarakat Bebas Api (MBA) serta Regu Pemadam (Regdam) PT Musim Mas yang ada di beberapa estate dan PKS.
Terlebih dahulu BPBD Pelalawan memberikan pelatihan teori mengenai pengetahuan dasar pengendalian kebakaran lahan dan hutan. Setelah itu dilanjutkan dengan Regu Pemadam perusahaan perkebunan kelapa sawit ini mendapat pemaparan singkat langkah-langkah dalam mengatasi lahan yang sudah terbakar.
Dalam sambutannya, General Manajer PT Musim Mas, Darman, kegiatan sosialisasi upaya penanggulangan dan pengendalian kebakaran lahan dan hutan merupakan komitmen perusahaan dan menjadi program wajib dari perusahaan. Dalam setahun minimal dilakukan dua kali, bekerjsama dengan instansi pemerintah termasuk TNI dan Polri.
“Pastinya kita tidak menginginkan terjadinya kebakaran di areal perusahaan maupun di luar konsesi PT. Musim Mas areal desa-desa yang ada disekitar kita maka dari itu kami tetap terus melakukan sosialisasi upaya penanggulangan dan pengendalian kebakaran lahan dan hutan dua kali dalam setahun.” ungkap Darman.
Selain itu pada kesempatan yang sama ditambahkan juga oleh General Manager PT Musim Mas, Darman ucapan selamat atas kepada Kelurahan dan Desa sekitar PT Musim Mas yang telah berhasil menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan dan hutan serta berhasil dalam menjaga areal konservasi yang ada di kelurahan dan desa sekitar perusahaan.
“Kami mewakili dari Management PT Musim Mas mengucapkan selamat kepada Kelurahan dan Desa sekitar PT Musim Mas yang telah berhasil menjaga lahan dan hutan dari kebakaran dan telah berhasil dalam menjaga areal konservasi yang ada di wilayah kelurahan dan desa masing-masing” ungkap Darman
Pada kesempatan yang sama ditemui Kepala Desa Tanjung Beringin Safri, sudah empat tahun berturut-turut desa-desa yang ada di wilayah operasional PT Musim Mas nol titik api dan sudah berjalan satu tahun desa-desa yang ada di wilayah operasional PT Musim Mas zero perambahan.
“PT Musim Mas dengan Desa sekitaran operasionalnya telah berkomitmen yang dituangkan kedalam MOU untuk desa-desa yang tidak terjadi kebakaran diberikan reward dalam bentuk barang senilai 25 juta rupiah dan PT Musim Mas juga telah berkomitmen untuk desa-desa yang tidak terjadi perambahan areal konservasi diberikan reward dalam bentuk barang senilai 25 juta rupiah. Hal ini tentunya memacu desa-desa sekitaran PT Musim Mas untuk saling bekerjasama dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran dan menjaga areal konservasi dari perambahan di sekitaran PT Musim Mas.” tandasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan & logistik BPBD Kab. Pelalawan Sanusi, SP, M.Si menuturkan, sosialisasi harus terus dilakukan meskipun titik api tidak ada. Sebab kemampuan dan pengetahuan regu pemadam musti diasah terus agar lebih baik apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan dan hutan.
“Kedepan kita harus lebih solid. Baik itu unsur TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, tim MBA, serta perusahaan-perusahaan,” tutupnya
Dalam kegiatan tersebut Camat Pangkalan Kuras, Sri Nursari,SE mengapresiasi PT. Musim Mas yang telah melakukan sosialisasi pelatihan penanggulangan pemadaman kebakaran dengan baik.
“Saya sangat mengapresiasi PT. Musim Mas yang telah melakukan sosialisasi kepada regu pemadam dan MBA desa sekitar PT Musim Mas dengan baik. Kita berharap hal ini dapat terus dipertahankan kedepan dan sebagai contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Kecamatan Pangkalan Kuras dan Kabupaten Pelalawan untuk dapat melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian terhadap regu pemadamnya guna mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan” terang Sri Nursari,SE