Topikmetro.com, Ujungbatu – Bau menyengat dari tumpukan sampah di Pasar Baru Ujungbatu menimbulkan keluhan dari para pedagang dan warga sekitar. Tumpukan sampah yang tidak diangkut dalam beberapa waktu terakhir semakin mengganggu aktivitas, terutama saat cuaca panas.
Pak Zul, seorang pedagang kopi dan makanan yang warungnya berseberangan dengan tempat pengumpulan sampah di Pasar Daging, mengungkapkan keresahannya.
“Kami merasa terganggu dengan bau sampah yang menumpuk ini, apalagi kalau cuaca panas, terasa sekali bau busuknya. Selera makan pelanggan pun terganggu. Kami berharap sampah jangan sampai menumpuk dan bisa diangkut setiap pagi,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Ibu Ida, perwakilan pedagang daging di Pasar Baru Ujungbatu.
“Bau tak sedap dari sampah yang sudah lama tidak diangkut ini membuat kami merasa pusing. Lalat pun semakin banyak, mengganggu dagangan kami,” keluhnya.
Tidak hanya pedagang, gangguan akibat bau sampah juga dirasakan oleh pihak sekolah. Bismar, penjaga sekolah SDN 016 Ujungbatu, yang rumah dinasnya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pembuangan sampah, turut mengungkapkan keresahannya.
“Apalagi tengah malam, baunya sangat terasa, padahal sudah dihalangi pepohonan. Saat ada rapat para guru, kami terpaksa memasang pengharum ruangan, bahkan setiap kelas juga diberikan pengharum agar anak-anak tidak terganggu saat belajar. Kasihan kalau saat apel pagi, bau sampah begitu menyengat,” ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 016, Ermiati, S.Pd., melalui pesan WhatsApp, juga mengeluhkan dampak negatif dari tumpukan sampah tersebut.
“Tumpukan sampah yang ada di sebelah lokasi SDN 016 sangat berpengaruh sekali, di samping bau busuk juga mendatangkan lalat yang sangat mengganggu, yang berpengaruh pada aktivitas sekolah,” ungkapnya.
Fernando Tetra Lubis, seorang siswa kelas 6C SDN 016 Ujungbatu yang sedang menunggu waktu masuk les, juga mengaku terganggu dengan bau busuk sampah yang menyebar hingga ke lingkungan sekolah.
Menanggapi keluhan warga, Aldi Fatmi Mahendra, petugas pengawas sampah, saat dihubungi oleh wartawan melalui WhatsApp menjelaskan bahwa keterlambatan pengangkutan sampah disebabkan oleh kerusakan mobil pengangkut sampah yang biasa membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kami memahami keluhan masyarakat. Saat ini, mobil pengangkut sampah mengalami kerusakan, sehingga sampah tidak bisa segera diangkut. Kami berupaya mencari solusi agar masalah ini bisa segera teratasi,” jelasnya.
Masyarakat berharap pihak terkait dapat segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah ini agar aktivitas perdagangan dan pendidikan tidak terganggu oleh bau sampah yang semakin menyengat.